Diperbarui: 24 Mei 2024, 15:48 WIB
Diterbitkan: 24 Mei 2024, 15:55 WIB
sport realet – Timnas Irak dikritik keras oleh mantan pemainnya sendiri menjelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Indonesia.
Ahmed Khudhair mengeluarkan kritik yang menargetkan Jesus Casas, pelatih Timnas Irak.
Tidak memanggil lima pemain ke Irak membuat Jesus Casas dipecat. Mohammed Hameed Farhan, Hasan Abdulkareem, Mohammed Qasim Majid, Maitham Jabbar, dan Saad Abdul-Amir adalah kelima.
Ketus Ahmed Khudhair menyatakan bahwa setiap pelatih memiliki perhitungan dan visi teknisnya, yang mungkin disetujui oleh beberapa orang dan tidak disetujui oleh yang lain, seperti yang dinukil oleh media Arab, Winwin.
Kritikan untuk Jesus Casas
Pada 6 Juni 2024, Irak akan menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat; lima hari kemudian, mereka akan menjamu Timnas Vietnam di Stadion Internasional Basra, Basra.
Menurut mantan penyerang yang dijuluki Ahmed Baggio itu, “Namun, tentu saja, Jesus Casas lebih tahu tentang pemain yang membantunya di Irak, terutama dalam menghadapi Timnas Indonesia dan Vietnam.”
Ahmed Khudhair menyatakan bahwa Jesus Casas memiliki daftar pemain yang seimbang dan cukup stabil, tetapi mereka kehilangan jasa lima pemain yang seharusnya ada di dalamnya mengingat performa besar mereka di kompetisi Irak.
Ada Pemain yang Tidak Layak
Ahmed Khudhair menyatakan, “Beberapa nama lain yang ada dalam daftar Irak sejujurnya tidak pantas untuk tim karena kesalahan berulang mereka dalam kompetisi Irak. Saya tidak akan menyebutkan nama-nama tersebut.
Namun, orang lain harus diberi kesempatan untuk menunjukkan kualitas mereka kepada pelatih.
Terangnya, “Kami tidak tahu mekanisme pemanggilan pemain ke Irak, apakah dilakukan berdasarkan kebutuhan pelatih dan gaya bermainnya, atau berdasarkan performa pemain di kompetisi lokal dan jumlah partisipasinya.”
Ahmed Khudhair menyatakan, “Mekanisme ini kembali ke tim teknis, dan kami mendukung Irak dan Jesus Casas. Oleh karena itu, dia bertanggung jawab di depan media atas pilihannya dan hasil Irak.”